Aku ingin bercerita tentang impianku
selama ini, sebuah impian yang klasik tapi mulai tidak tersentuh di
negeri ini. Kosong, itu yang aku lihat saat terbangun di kala pagi .
Tangisan itu mulai tak kuat lagi di dengar telingaku. Tangisan dari
roh-roh nurani yang mulai ditinggalkan pemiliknya. Tergilas oleh
hantaman logika, atau yang dibiarkan kelaparan oleh iblis yang tinggal
dihatinya.
Untung saja, Nur itu tetap menaungiku dan membimbingku untuk kembali melanjutkan menulis..
Aku ingin berbicara mengenai perdamaian, saat orang-orang berteriak : lawan !
Aku ingin berbicara saat orang-orang sibuk menebarkan kebencian pada sesamanya.
Aku ingin berbicara tentang pengampunan, saat orang-orang mulai berkata : hancurkan !
Aku ingin berbicara tentang hati, saat orang-orang mengajakku berdebat mengenai logika.
Aku ingin berbicara mengenai cara memeluk, saat orang-orang belajar menampar sesamanya.
Aku ingin berbicara mengenai manusia, saat orang-orang berteriak: Bangsattt.., Kurang ajar !
Aku ingin berbicara mengenai cinta, saat orang-orang mulai memelihara dendam di hatinya.
Aku ingin berbicara mengenai…
kita.....
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
Mengumandangkan cinta di tengah tengah keringnya padang pasir yang kian retak
Menebarkan rintik rintik hujan yang meneduhkan lagi menyejukkan hati yang kosong oleh kesepian
Memayungi teriknya panas dan peluh keringat bercucuran, tanpa henti tanpa mampu berteriak
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
Menggenggam tangan tangan yang tak mampu menunjukkan dirinya sebagai satu kebisaan yang berarti
Meraih tangan tangan yang sendiri, lumpuh dan pupus oleh harapan harapan bisu dan renta
Memegang telapak telapak yang dingin oleh kehampaan, oleh ketidakpedulian manusia manusia yang enggan melihat
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
bercerita pada dunia tentang rasa, tentang kasih, tentang biru yang membuang jauh kesedihan
Menerbangkan sayap sayap patah oleh keputusasaan diri yang terpuruk dan tersungkur
Meniupkan impian impian langit yang membujur ke ujung cakrawala....
aku pun ingin ..
Mengumandangkan cinta di tengah tengah keringnya padang pasir yang kian retak
Menebarkan rintik rintik hujan yang meneduhkan lagi menyejukkan hati yang kosong oleh kesepian
Memayungi teriknya panas dan peluh keringat bercucuran, tanpa henti tanpa mampu berteriak
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
Menggenggam tangan tangan yang tak mampu menunjukkan dirinya sebagai satu kebisaan yang berarti
Meraih tangan tangan yang sendiri, lumpuh dan pupus oleh harapan harapan bisu dan renta
Memegang telapak telapak yang dingin oleh kehampaan, oleh ketidakpedulian manusia manusia yang enggan melihat
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
bercerita pada dunia tentang rasa, tentang kasih, tentang biru yang membuang jauh kesedihan
Menerbangkan sayap sayap patah oleh keputusasaan diri yang terpuruk dan tersungkur
Meniupkan impian impian langit yang membujur ke ujung cakrawala....
Kau ingin ..
aku pun ingin ..
aku pun ingin ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran boleh Kita Tautkan disini Sahabat