Dalam mimpinya Firaun, sang raja negri
piramida tersebut melihat seorang pemuda menjatuhkan kekuasaannya
yang absolut. Begitu mengetahui takwil mimpinya,
Fir’aun langsung memerintahkan aparatnya untuk segera memburu dan
membunuh bayi-bayi lelaki yang baru lahir di seluruh pelosok negri Mesir
yang dipimpinnya.Namun takdir Allah tidak dapat dihindari. Pemuda
itu nyatanya lolos dari pembunuhan pasukan Firaun. Bahkan ia hidup
tenang di dalam istana megah Firaun dengan segala limpahan kekayaan dan
kasih sayang istri Firaun sendiri!
Ya, pemuda kaum Yahudi dalam mimpi raja Mesir
yang kejam tersebut adalah Musa, Rasul Allah, salah satu Ulul
Azmi yang diutus kepada kaum Yahudi. Ketika itu Yahudi dibawah kekuasaan
Mesir diperlakukan sebagai budak belian. Dibawah Musa as inilah kaum
Yahudi berhasil lolos dari kekejaman Firaun. Sementara Firaun sendiri
beserta pasukan yang mengejar rombongan Musa tertimpa azab Allah.
Mereka tenggelam dibawah sungai Nil yang tiba-tiba menutup kembali
begitu rombongan Musa melewati sungai yang terbelah atas izin-Nya itu.
Kisah legendaris yang diperkirakan terjadi lebih 3000 tahun lalu ini
tidak saja tercantum dalam Al-Quran namun juga di kitab Injil dan
Taurat.
Fenomena diatas kembali muncul melalui
perbuatan biadab Israel terhadap Palestina namun dengan posisi
terbalik. Israel dengan Zionisnya memerankan tokoh Firaun yang keji dan
kejam sedangkan rakyat Palestina memerankan tokoh bangsa yang
ditindas. Agresi Israel ke Jalur Gaza yang baru beberapa hari lalu
mencapai genjatan senjata sementara adalah contoh terakhir penindasan
Israel terhadap Palestina.
Adalah fakta bahwa kebanyakan orang
Yahudi sangat fanatik terhadap agamanya terlepas apakah agama dan kitab
yang dipegangnya sekarang ini murni atau tidak. Dalam kehidupan
kesehariannya, banyak orang Yahudi yang masih pergi ke sinagog (tempat
ibadah penganut agama ini) untuk beribadah dan membahas Taurat dan
Talmud. Dengan penuh rasa percaya diri mereka bepergian mengenakan topi
kecil dan jubah khas Yahudi seta merayakan dan memperingati hari-hari
besar mereka. Dan hal tersebut bukan hanya dikerjakan oleh
pendeta-pendetanya namun juga para pejabat tinggi termasuk anggota
Zionisnya. Organisasi elit Yahudi ini dibentuk atas dasar berbagai
kepentingan. Tidak saja atas dasar keagamaan dan kepercayan namun lebih
lagi karena kepentingan politik. Zionis inilah yang membidani lahirnya
negara Israel di atas tanah Palestina. Mengapa Palestina? Karena mereka
yakin di atas tanah inilah ( tepatnya di atas areal Haram Asy-Syarif
dimana sekarang ini berdiri Masjid Al-Aqsho dan Masjid As-Saqroh) Bait
Allah, rumah suci mereka pada zaman keemasan Daud as dan Sulaiman as
ribuan tahun lalu pernah berdiri!
Jadi jelas, jika ditinjau dari kacamata
diatas faktor utama penindasan Israel terhadap Palestina adalah faktor
yang amat kental dengan nuansa keagamaan. Pertanyaannya, mengapa orang
Yahudi begitu membenci dan memusuhi Islam? Yang pertama tentu saja
karena Haram Asy-Syarif saat ini berada di bawah kekuasaan Islam. Namun
dari sisi lain, kita tahu bahwa orang Yahudi sejak dahulu kala dikenal
suka terhadap kekerasan dan kemaksiatan. Al-Quran berkali-kali
menuturkan betapa keras kepalanya mereka ini. Mereka cenderung tidak mau
mendengar orang yang mengajak kepada kebaikan. Mereka bahkan memfitnah
dan membunuh para nabi. Salah satu contohnya adalah penyaliban nabi Isa
as, walaupun kemudian dengan cara yang tidak kita ketahui Allah swt
menyelamatkan dan menyerupakan Isa as dengan Yudas, salah satu muridnya
yang berkhianat. Malapetaka ini terjadi pada tahun 30 an Masehi di
Yerusalem.
Sejarah juga bersaksi betapa sejak dahulu
kala orang Yahudi dimanapun berada sering dimusuhi dan dibenci.
Holocaust yang tejadi pada sekitar tahun 1940an oleh Nazi adalah salah
satu contohnya walaupun sebenarnya mungkin tidak sedasyat yang
dikumdangkan Israel sekarang ini. Tragedi pembantaian Yahudi (juga
antisemit, prilaku membenci orang-orangYahudi yang hingga sekarang ini
banyak dijumpai di Eropa) sebenarnya adalah akibat dari ulah mereka
sendiri. Nazi dibawah kepimpinan Hitler berkeyakinan bahwa PD I
terjadi akibat perbuatan rasis mereka. Bangsa Yahudi sejak dulu merasa
dirinya bangsa superior, bangsa pilihan Tuhan yang berhak berlaku
sewenang-wenang terhadap bangsa lain.
Sejarah juga mencatat kerajaan Yahudi
berdiri dengan segala kebesarannya hanya dalam waktu yang sangat singkat
, yaitu pada masa raja sekaligus nabi Daud as dan nabi Sulaiman as.
Ini terjadi pada sekitar tahun 1010 SM -927 SM. Setelah itu kerajaan
selalu dalam perpecahan. Fitnah, kejahatan dan kekerasan meraja-lela
dimana-mana. Generasi ini adalah generasi rakus yang mencintai kehidupan
duniawi secara berlebihan. Mereka lupa akan negri akhirat. Dalam
keadaan seperti itulah akhirnya pada tahun 587 SM kerajaan ini
ditaklukan oleh raja Nebukadnezar dari kerajaan Babilonia. Oleh raja
tersebut orang-orang Yahudi kemudian dibawa ke negrinya dan sekali lagi
dijadikan budak belian.
Pada masa kehidupan Rasulullah di Madinah
di tahun 600 an M Yahudi terus saja berulah. Ketika itu di Madinah
yang masih bernama Yatrib hidup beberapa kabilah Yahudi. Mereka suka
mengolok-olok agama dan ajaran penduduk asli yang memang belum mengenal
agama samawi. Mereka mengatakan bahwa kitab suci mereka menceritakan
akan datangnya seorang utusan Allah yang akan membela kepentingan
mereka. Mereka juga menambahkan orang yang mengkafirkan utusan tersebut
akan diazab Tuhan.
Itu sebabnya ketika pada tahun 610 M
datang berita mengenai kehadiran seorang utusan Tuhan di Mekah penduduk
asli Yatrib segera berbondong-bondong datang ke Mekah. Mereka tidak
ingin kalah cepat dari orang Yahudi dalam membait utusan tersebut.
Sebaliknya orang Yahudi. Menyadari bahwa ternyata utusan yang telah lama
mereka nantikan, utusan yang telah digambarkan dalam kitab suci mereka
tidak datang dari kaumnya, orang Yahudi beramai-ramai menolak mengakui
sang utusan, Muhammad saw.
Sifat iri dan dengki inilah yang menjadi
penyebab awal mengapa pengikut Yahudi amat membenci ajaran Islam. Sejak
itupun mereka berusaha keras melenyapkan Rasulullah, para pengikut serta
ajarannya. Ketika akhirnya Rasulullah hijrah ke Madinah dengan dukungan
penduduk yang kelak dinamai kaum Anshor, orang-orang Yahudi bertambah
kesal. Oleh karenanya demi menghindari bentrokan Rasulullah membuat
perjanjian perdamaian antara kaum Muslimin dan Yahudi. Namun berbagai
perjanjian yang disepakati kedua belah pihak tersebut sering berakhir
dengan pelanggaran yang dilakukan Yahudi. Berkali-kali orang Yahudi
berbuat keributan dan berusaha membunuh Rasulullah Hingga akhirnya
Rasulullah terpaksa mengusir orang-orang tersebut dari tanah Madinah
untuk selamanya.
Selanjutnya pada masa penaklukan
Yerusalem oleh Khalid bin Walid dibawah kepemimpinan khalifah Umar Bin
Khattab pada tahun 636M. Pemimpin Nasrani ketika itu berpesan kepada
sang khalifah yang khusus datang dari Madinah agar orang Yahudi jangan
diperbolehkan tinggal disekitar Yerusalem. Mengapa? Karena para pendeta
Nasrani ketika itu telah mengetahui kebusukan Yahudi! Talmud yang
dijadikan undang-undang Yahudi adalah buktinya. Oleh sebab itu sejak
abad 15 sejumlah Paus telah memerintahkan agar Talmud ini diberangus dan
dilarang peredarannya karena dianggap dapat memprovokasi umat Nasrani.
Dengan demikan jelas bahwa Yahudi bukan hanya memusuhi Islam namun juga
Nasrani. Ia tidak menyukai keadilan dan kemapanan. Tegasnya Yahudi
menentang kekuasaan Sang Khalik, Allah swt. Ini yang menyebabkan
kemurkaan-Nya.
Jadi Yahudi sejatinya amat meyakini
ajaran pokok agama samawi. Mereka tidak saja rajin mempelajari Injil dan
Taurat namun juga Al-Quran dan hadis. Kitab perjanjian lama dan
perjanjian baru adalah gabungan antara Taurat dan Injil. telah lama
mereka acak-acak. Mereka juga memiliki kitab Talmud yang sering
disebut-sebut sebagai ayat-ayat hitam. Al-Quran satu-satunya kitab yang
tidak dapat mereka aduk-aduk. Padahal dalam kitab suci umat Islam ini
terdapat banyak cerita dan kisah penyelewengan Yahudi. Ini yang mereka
benci dan ingin mereka hapuskan.
Bangsa Yahudi sangat percaya terhadap
hadis. Ini terlihat dari kebijaksanaan pemerintah Israel yang
baru-baru ini mengeluarkan imbauan untuk menanam jenis pohon tertentu di
tanah Israel. Dengan gencar imbauan ini diserukan melalui berbagai
media komunikasi diantaranya melalui internet. Mereka
mengiming-iminginya dengan sertifikat dengan berbagai bentuknya yang
cantik. Pohon ini dijual dengan harga 18 US$ per pohon. Untuk menarik
pembeli, selain mencantumkan ayat dalam Injil mereka juga menawarkan
potongan-potongan harga menarik.
Pohon-pohon ini dijual mulai harga satuan, tigaan, limaan hingga ratusan dan ribuan! Saat ini pohon-pohon yang baru ditanam tersebut terlihat memenuhi tanah Israel. Namun sayangnya, sudah betulkah pohon yang ditanam itu adalah pohon Gharqad, pohon yang akan melindungi mereka dari azab-Nya? Wallahu’alam..
Pohon-pohon ini dijual mulai harga satuan, tigaan, limaan hingga ratusan dan ribuan! Saat ini pohon-pohon yang baru ditanam tersebut terlihat memenuhi tanah Israel. Namun sayangnya, sudah betulkah pohon yang ditanam itu adalah pohon Gharqad, pohon yang akan melindungi mereka dari azab-Nya? Wallahu’alam..
Dalam kaitan penyerangan Israel terhadap
Jalur Gaza beberapa waktu lalu, banyak hikmah yang dapat kita petik.
Sebagaimana kita maklumi Sang Pencipta telah menetapkan bahwa pada akhir
zaman nanti wilayah Palestina dan sekitarnya akan menjadi ajang
pertempuran antara pengikut-Nya melawan pengikut kebathilan. Juga kita
ketahui lebih dari 90 % penduduk Palestina adalah Muslim. Hamas adalah
wakil rakyat yang saat ini memegang pemerintahan di Jalur Gaza. Ia
adalah pemenang pemilu yang digelar secara demokratis pada tahun 2006
namun ditolak oleh Israel, Amerika Serikat dan Barat serta ironisnya
oleh Fatah, partai yang dikalahkan Hamas. Diberitakan bahwa untuk
menjadi anggota Hamas diperlukan penyaringan ketat. Orang yang bukan
jamaah shalat Subuh masjid manapun jangan harap dapat menjadi anggota
partai ini!
“Sesungguhnya shalat yang paling
berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Sekiranya
mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan
mendatangi keduanya (berjamaah di masjid)sekalipun dengan merangkak” [HR Al-Bukhari dan Muslim].
Apa yang diketahui Zionis tentang hal ini
? Seorang penguasa Yahudi mengatakan bahwa mereka tidak takut dengan
orang Islam kecuali pada satu hal. Yaitu bila jumlah jamaah shalat Subuh
menyamai jumlah jamaah shalat Jum’at. Inilah hikmah pertama yang
harus kita ketahui.
Yang kedua. Dalam surat Al-Isra ayat 4
dan 5, Allah menerangkan bahwa Bani Israel akan membuat kerusakan di
muka bumi ini dua kali. Pada kerusakan atau kejahatan pertama, Allah
telah membalasnya dengan kekuatan yang amat besar hingga bani ini
mengalami penderitaan dan kesengsaraan. yang amat berat. Balasan apakah
itu ? Sejumlah ulama berpendapat balasan tersebut terjadi ketika
Nebukadnezar datang menghancurkan kerajaan Yahudi.. Tapi ada pula yang
berpendapat bahwa Holocaust adalah balasan yang dimaksud ayat 4 dan 5
surat Al-Isra.
Yang ketiga. Allah berfirman sebagai berikut :
“ Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali
dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan
kamu kelompok yang lebih besar.” (QS. Al-Isra’(17): 6).
dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan
kamu kelompok yang lebih besar.” (QS. Al-Isra’(17): 6).
Berkat rahmat dan kasih sayang-Nya,
bangsa Israel telah mendapat kesempatan untuk menguasai kembali tanah
Palestina. Ini yang terjadi pada tahun 1948. Jika tidak karena izin-Nya
mustahil negara Israel bisa berdiri di atas tanah Palestina. Setelah
hampir dua setengah milenium bangsa Israel tidak memiliki negara dan
hidup terlunta-lunta, kini bangsa Israel berhasil memiliki negara,
kekuatan, harta dan pendukung. Mereka bahkan telah berhasil menguasai
hampir seluruh aspek kehidupan manusia di seluruh pelosok dunia. Mulai
dari media, perbankan dan keuangan, militer, perdagangan, teknologi dan
lain sebagainya telah berada di genggaman mereka.
Tetapi apa yang dilakukan bangsa ini?
Sungguh tak terkira banyaknya bukti ketidak adilan yang dilakukan Israel
terhadap rakyat Palestina. Mulai dari pengusiran baik secara halus
maupun kasar, pemboikotan ekonomi dan sosial hingga pembunuhan dan
pembantaian yang mengarah pada genosida. Bahkan juga ’perang’
dengan menggunakan fosfor putih yang terlarang. Rakyat Palestina dibuat
benar-benar menderita. Mereka seperti hidup dalam penjara raksasa.
Kesatuan mereka dipecah menjadi 2, Tepi Barat dan Jalur Gaza yang
jaraknya sangat berjauhan. Belum puas dengan itu, Israel mendirikan
tembok-tembok pembatas di kota-kota besar Tepi Barat. Ini yang membuat
rakyat Palestina hidup terisolasi, tidak mendapatkan pasokan listrik
dan air yang memadai. Perekonomian dan perdagangan lumpuh. Anak-anak
terancam putus sekolah. Fasilitas sosial sangat minim.
Berita juga mengabarkan bahwa
sebagian besar korban di Gaza adalah anak-anak. Mereka ini rata-rata
adalah para hafizh ( penghafal Al-Quran). Mereka ini dijatuhi bom ketika
sedang berada di dalam masjid-masjid. Israel beralasan bahwa masjid di
bom karena dijadikan tempat persembunyian anggota Hamas Namun hal ini
dibantah Hamas. Dan tentu saja ini tidak benar. Dari sejumlah bukti
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pertempuran antara rakyat
Palestina, khususnya Hamas dengan Israel adalah pertempuran antara hamba
Allah yang shaleh melawan kebathilan. Peperangan dalam rangka
menegakkan kebenaran dan keadilan yang hakiki. Sebuah kebenaran dan
keadilan bagi seluruh manusia bukan bagi sekelompok atau segolongan
manusia. Inilah inti ajaran Islam. Sebaliknya Israel jelas-jelas ingin
melenyapkan segala bentuk kemapanan, keadilan dan ketenangan hidup. Ia
ingin menguasai dunia dengan sebuah sistim tatanan baru yang tunduk
dibawah kekuasaan dan kemauan hawa nafsu ke-Yahudi-an. Dunia yang tunduk
demi kepentingan Yahudi semata dengan Dajjal sebagai tuhannya!
hikmah dari
pertempuran antara Palestina dan Israel. Pertempuran tersebut harus
menjadi semangat bagi seluruh pemuja kebenaran dan keadilan terutama kita ummat Rasullullah SAW .
Muslim dimanapun berada untuk membuktikan keimanan mereka. Kebenaran dan
keadilan harus diperjuangkan bukan sekedar hanya dipikirkan apalagi
diwacanakan atau dimimpikan. Dalam perjuangan ada yang harus
dikorbankan. Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang wafat dalam
memperjuangkan kebenaran tersebut. Itulah para syuhada. Sedangkan
imbalan bagi yang tetap hidup adalah kebahagiaan dan ketentraman di
dunia. Kerajaan dimana Yusuf memegang sebuah jabatan penting di Mesir
pada masa lalu, kerajaan Daud dan Sulaiman, kerajaan ratu Balqis,
kerajaan Habasyah serta kekhalifahan Islamiyah yang berumur hingga lebih
dari seribu tahun adalah contoh nyata kemenangan yang diberikan-Nya
kepada masyarakat yang taqwa.
Dan hikmah yang terakhir adalah janji
Allah... pasti akan datang. Israel tidak lama lagi akan jatuh dan
Palestina pasti akan menang. Rakyat Palestina dibawah pemerintahan
hamba-hamba-Nya yang shaleh, yang mau berjihad menentang kedzaliman,
berjuang menegakkan kalimat Allah dan bertempur demi mendapatkan haknya
pasti akan mencapai apa yang diinginkan dan dicita-citakan selama ini.
Mereka telah bersabar selama lebih dari 63 tahun untuk menanda-tangani
berbagai perjanjian perdamaian yang selalu dilanggar pihak lawan. Maka
janji Allah pasti akan dipenuhi, Insya Allah.
Itulah hukuman
bagi kaum yang tidak mau menepati janji-janjinya. Ketetapan Allah
adalah pasti. Sebagaimana Fir’aun yang berusaha melawan takwil mimpinya
maka usaha Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestinapun tidak
akan mampu mencegah apalagi membendung rencana-Nya. Pepatah berkata
”Mati satu tumbuh seribu”. Keadaan ini benar-benar terjadi di tanah
Palestina. Karena selama 22 hari serangan Israel di Gaza yang menewaskan
400-an anak telah lahir pula lebih dari seribu anak! Subhanallah….
Allahu Akbar….
Hidup Tanah Palestina,
Hidup Ummat Muslim .... Aamiin ..
Hidup Ummat Muslim .... Aamiin ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran boleh Kita Tautkan disini Sahabat