Sadarlah, Sampai Kapan Dirimu Menunggu Dia,Yg Belum Pasti Untukmu....
Kenapa tak pernah kau tambatkan.....perahumu di satu dermaga?
Padahal kulihat, bukan hanya satu....
pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada......satu pelabuhan kecil, yang kemudian.
harus kau lupakan,....mengapa tak kau cari pelabuhan lain,
yang akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau,....buka tirai di sanubarimu, dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,...rumah dan pelabuhan hatimu.
” Pelabuhan ”
dikutip dari karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi 7 penyair serang..
Matanya berkaca-kaca ketika perempuan itu selesai membaca dan merenungi
isi puisi itu. Dulu sekali perempuan itu telah pernah berharap pada
seorang laki-laki yang dia yakin baik dan hanif, ada kilasan – kilasan
di hatinya yang mengatakan bahwa mungkin dialah sosok yang selama ini
dicari.. dialah sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam
bingkai pernikahan.
Berawal dari sebuah pertemanan. Berdiskusi
tentang segala hal, terutama masalah agama. Perempuan itu sedang
berproses untuk mendalami agama Islam dengan lebih intens. Dan laki-laki
itu, dia paham agama, aktif diorganisasi keislaman, dan masih banyak
lagi hal – hal positif yang ada dalam diri lelaki itu. Sehingga
kedekatan itu membawa semangat perempuan itu untuk terus menggali ilmu
agama.dan mempraktekkannya dalam kesehariannya. Kedekatan itu berlanjut
menjadi kedekatan yang intens, berbagi cerita , curahan hati, saling
meminta saran, saling bertelepon dan bersms, yang akhirnya segala
kehadirannya menjadikan suatu kebutuhan. Kesemuanya itu awalnya
mengatasnamakan persahabatan.
Suatu hari salah seorang
sahabatnya bertanya ” Adakah persahabatan yang murni antara laki-laki
dan perempuan dewasa tanpa melibatkan hati dan perasaan terlebih bila
sudah muncul rasa simpati, kagum dan kebutuhan untuk sering
berinteraksi?” Perempuan itu tertegun dan hanya bisa menjawab ”
entahlah..”
Sampai suatu hari, laki-laki itu pergi dan menghilang…
Awalnya masih memberi kabar. Selebihnya hilang begitu saja. Dan
perempuan itu masih berharap dan menunggu untuk suatu yang tak pasti.
Karena memang tidak pernah ada komitmen yang lebih jauh diantara mereka
berdua. Setiap dia mengenal sosok lelaki lainnya… Selalu dibandingkan
dengan sosok laki-laki sahabatnya itu dan tentulah sosok laki – laki
sahabatnya itu yang selalu lebih unggul dibanding yang lain. Dan
perempuan itu tidak pernah lagi membuka hatinya untuk yang lain. Sampai
suatu hari,..
Perempuan itu menyadari kesia-siaan yang dibuatnya. Ia
berharap ke sesuatu yang tak pasti hanyalah akan membawa luka dihati…
Bukankah banyak hal yang bermanfaat yang bisa dia lakukan untuk mengisi
hidupnya kini…. Air mata nya jatuh perlahan dalam sujud panjangnya
dikegelapan malam… Dia berjanji untuk tidak mengisi hari – harinya
dengan kesia-siaan.
“Lalu bagaimana dengan sosok laki – laki itu ?? “Perlahan saya bertanya padanya.
“Saya tidak akan menyalahkan siapa-siapa, yang salah hanyalah persepsi
dan harapan yang terlalu berlebihan dari kedekatan itu, dan proses
interaksi yang terlalu dekat sehingga timbul gejolak dihati…. Biarlah
hal itu menjadi proses pembelajaran dan pendewasaan bagi saya untuk
lebih hati – hati dalam menata hati dan melabuhkan hati,” ujarnya dengan
diplomatis. Hingga saya menemukan perempuan itu kini benar – benar
menepati janjinya.
Dunia perempuan itu kini adalah dunia penuh cinta
dengan warna-warna jingga, tawa-tawa pelangi , pijar bintang dimata
anak anak jalanan yang menjadi anak didiknya…. Cinta yang dialiri
ketulusan tanpa pamrih dari sahabat-sahabat di komunitasnya yang
menjadikan perempuan itu produktif dan bisa menghasilkan karya…cinta
yang tidak pernah kenal surut dari kedua orang tua dan keluarganya… Dan
yang paling hakiki adalah cinta nya pada Illahi yang selalu mengisi
relung-relung hati..tempatnya bermunajat disaat suka dan duka… Indahnya
hidup dikelilingi dengan cinta yang pasti.
Adakalanya kita
begitu yakin bahwa kehadiran seseorang akan memberi sejuta makna bagi
isi jiwa. Sehingga…. saat seseorang itu pun hilang begitu saja… Masih
ada setangkup harapan agar dia kembali….Walaupun ada kata-katanya yang
menyakitkan hati…. akan selalu ada beribu kata maaf untuknya…. Masih ada
beribu penantian walau tak pasti… Masih ada segumpal keyakinan bahwa
dialah jodoh yang dicari sehingga menutup pintu hati dan sanubari untuk
yang lain. Sementara dia yang jauh disana mungkin sama sekali tak pernah
memikirkannya. Haruskah mengorbankan diri demi hal yang sia-sia??
Masih ada sejuta asa…. Masih ada sejuta makna…..Masih ada pijar bintang
dan mentari yang akan selalu bercahaya dilubuk jiwa dengan menjadi
bermakna dan bermanfaat bagi sesama….
“Lalu… bagaimana dengan cinta yang dulu pernah ada?? ” tanya saya suatu hari.
Perempuan itu berujar, ” Biarkan cinta itu bermuara dengan sendirinya…
disaat yang tepat… dengan seseorang yang tepat…. dan pilihan yang
tepat……hanya dari Allah Swt. disaat dihalalkannya dua manusia untuk
bersatu dalam ikatatan pernikahan yang barokah..”
Semoga saja akan demikian adanya… (sumber eramuslim)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Diantara hikmah dari ayat ini adalah seorang hamba tidak boleh memiliki
suatu pandangan yang mendahului keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala,
atau memilih sesuatu yang tidak Allah Subhanahu wa Ta'ala pilih,
serta memohon-Nya sesuatu yang ia tidak mengetahuinya. Karena barangkali
di situlah kecelakaan dan kebinasaannya, sementara ia tidak
mengetahuinya. Sehingga janganlah ia memilih sesuatu mendahului
pilihan-Nya. Bahkan semestinya ia memohon kepada-Nya pilihan-Nya yang
baik untuk dirinya serta memohon-Nya agar menjadikan dirinya ridha
dengan pilihan-Nya. Karena tidak ada yang lebih bermanfaat untuknya
daripada hal ini
Saudaraku..
Janganglah kamu memiliki pandangan yang mendahului keputusan Allah..
Jangan kamu sia-siakan waktumu untuk menunggu suatu yang tak pasti..
bila memang hatimu telah merasa ingin untuk menikah..
bila memang dia merupakan pilihanmu.
Cepat katakanlah kepadanya..
Supaya dirimu ada kepastian..
Supaya dirimu tercegah dari dosa..
Supaya dirimu tidak dipermainkan oleh perasaanmu sendiri..
Bila kenyataan ternyata kamu tidak bisa bersatu dengan pilihanmu
Yang penting kamu sudah ikhtiar.
Yang penting kamu sudah ada kejelasan..
Agar tidak ada penyesalan dikemudian hari..
Agar kamu bisa melangkah lagi untuk mencari pasangan jiwa
Semoga kita bisa mengambil ibrah dari cerita ini..
Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain akan
terbuka tapi lazimnya kita kita akan memandang pintu yang telah
tertutup itu terlalu lama hinggakan kita tidak nampak pintu yang
telah pun dibukakan untuk kita
Tetaplah semangat dalam mencari pasangan jiwamu..
masih ada pintu kebahagian yang terbuka untuk kita
Semoga kita semua bisa mengambil Ibrohnya,Aamiin.
Senyum semangat buat semuanya...
Makhluk Penghuni Bumi Sebelum Manusia
PERLU DICATAT : BAHWA MAKHLUK PRA-SEJARAH ATAU YANG SERING DISEBUT MANUSIA PURBA BUKANLAH NENEK MOYANG MANUSIA ZAMAN SEKARANG! ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
M asih ada sebagian muslim di Indonesia yang mempermasalahkan persoalan Palestina. Mereka bertanya: “Mengapa kita harus memperhatikan...
-
.بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islami dimuka bumi...
-
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran boleh Kita Tautkan disini Sahabat